Hari ini saya akan membahas tentang ”Rahasia Membangun Kehidupan Yg Benar”. Kata ”Membangun” ini merupakan suatu pelajaran yang paling mendasar dan terutama jika kita berjalan dalam kekristenan. Itu sebabnya hal ini sangat penting sekali untuk kita pelajari dan pahami.
Secara Terminologi,
Kata ”membangun” ini dalam bahasa Asli Alkitab Perjanjian Lama adalah ”Banah” (Bhs.Ibrani), yang artinya: ”membangun, mendirikan, membangun kembali dan merekonstruksi.” Kata ”banah” ini muncul kurang lebih 375 kali dan dalam bahasa Ibrani kuno (Aramaic) muncul sebanyak 23 kali. (Lihat Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words,
by: W.E. Vine, M.A., Merril F. Unger, Th.M, Th.D, Ph.D & William
White, Jr. Th.M, Ph.D, Copyright ©1996 AMG Publishers, page 25-26).
Kata “membangun” ini dalam bahasa Asli Alkitab Perjanjian Baru (Bhs.Yunani) adalah:
- Oikodomeo, yg artinya: “membangun rumah, membangun segala sesuatu.”
- Anoikodomeo, yg artinya: “membangun kembali.”
- Epoikodomeo, yg artinya: “membangun di atas dasar.”
- Sunoikodomeo, yg artinya: “membangun bersama.”
- Kataskeuazo, yg artinya: “mempersiapkan, membangun, dan memoles.”
(Lihat Vine’s Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words,
by: W.E. Vine, M.A., Merril F. Unger, Th.M, Th.D, Ph.D & William
White, Jr. Th.M, Ph.D, Copyright ©1996 AMG Publishers, page 82-83).
Nah, itulah arti dari kata “membangun” secara
terminologi menurut kamus Alkitab. Hal ini saya pergunakan hanya
sebagai referensi saja.
Rekan2 muda Kristen, setelah mengetahui hal ini, mungkin terlintas dalam benak saudara: “Bagaimanakah cara kita membangun kehidupan kita?”…”Bagaimanakah cara membangun kehidupan yg Benar?”..Kesemua
hal ini tentu merupakan pertanyaan2 penting dan vital yg membutuhkan
jawaban yg bijaksana. Oleh karena itu melalui pertolongan hikmat dari
Tuhan, maka ijinkanlah saya memberikan jawaban/jalan keluar terhadap
pertanyaan2 ini sesuai dgn kebenaran FirmanNya.
Cara “membangun” kehidupan yg Benar:
Membangun di atas dasar Batu
Itu sebabnya Yesus berkata: ”Setiap
orang yg mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan
orang yg bijaksana, yg mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian
turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Mat.7:24-25).
Jadi, …. Membangun di
atas dasar batu, yaitu batu Ketaatan, dengan Mendengarkan FirmanNya dan
melakukan FirmanNya adl satu2nya cara untuk membangun yg memungkinkan
kita untuk bertahan menghadapi hujan, banjir, angin/badai abad ini.
Mendengarkan dan memasukkan FirmanNya ke dalam system nilai, pola,
tingkah laku, pikiran dan pembicaraan kita adl prasyarat bagi kehidupan
yg abadi. Tetap waspada dan tanggap thd suaraNya yg berbicara kepada
kita menjadi dasar yg teguh/kokoh dimana tidak ada badai, godaan dan
cobaan yg mampu mengikisnya.
Rekan2 muda Kristen, Upah
bagi orang yg taat kepada Firman Allah adalah mereka akan mampu berdiri
teguh, bahkan ketika pencobaan, ujian dan masalah datang.
Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata bahwa
ketaatan kepada FirmanNya itu diibaratkan seorang yg mendirikan
rumahnya di atas batu. Lalu saat hujan dan banjir serta angin menerpa
rumah itu, maka rumah itu tetap teguh kokoh berdiri. Mengapa rumah itu
teguh kokoh berdiri?! Karena rumah itu didirikan di atas batu.
Jadi, hanya dengan ketaatan kepada FirmanNya-lah (membangun di atas dasar batu ketaatan), maka kita bisa membangun rumah hidup kita: rumah pelayanan, rumah pekerjaan, rumah keluarga, rumah karakter kita dengan berdiri teguh/kokoh dan tidak tergoyahkan.
Itu sebabnya Mzm.127:1a berkata: “Jikalau bukan TUHAN yg membangun rumah, sia-sialah usaha orang yg membangunnya.”
Tuhan Yesus tadi mengatakan…”lalu…datanglah hujan, banjir, dan angin melanda/menghantam rumah itu”.
Dengan kata lain, proses
terjadinya hujan, banjir dan angin adalah alami dan pasti harus terjadi
kepada rumah itu. Sobat muda, kehidupan kita pun seperti ini. Kita tidak
dapat merekayasa supaya hujan pencobaan, ujian dan masalah supaya tidak datang kepada kita. Kita juga tidak dapat mengakal-akali agar banjir pencobaan, ujian dan masalah tidak datang kepada kita. Kita juga tidak berhak mengklaim bahwa angin pencobaan, ujian dan masalah tidak akan datang kepada kita.
Ini berarti Hujan, Banjir,
Angin/Badai Pencobaan, Ujian dan Masalah itu pasti datang dan harus
datang kepada siapa saja, tak terkecuali. Tetapi yg menjadi pertanyaan
besar adalah: “Seberapa teguh, seberapa kokoh, seberapa
kuatkah Bangunan Rumah Rohani kita ketika Hujan Angin dan Badai
pencobaan, ujian dan masalah itu datang menghantam dan menerpa kita?!”
Tetapi syukur kepada Tuhan, bahwa mereka yg mendengar Firman Tuhan dan
yg melakukannyalah yg akan mampu berdiri teguh, kokoh dan kuat.
Mengapa?! Karena mereka inilah yg diumpamakan oleh Tuhan Yesus seperti
orang yg mendirikan rumahnya di atas batu, sehingga ketika semua beban,
masalah, persoalan, ujian dan pencobaan datang, maka mereka yg TAAT
KEPADA TUHAN & FIRMAN-NYA lah yg akan tetap teguh berdiri!
Membangun di atas dasar Emas, Perak dan Permata
Itulah sebabnya Alkitab berkata: ”Entahkah orang membangun diatas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
sekali kelak pekerjaan masing2 orang akan nampak. Karena hari Tuhan
akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dgn api dan bagaimana pekerjaan
masing2 orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaannya terbakar, ia
akan menderita kerugian…dst” (1 Kor. 3:12-15).
Rekan2 muda, perhatikan! Alkitab mencatat bahwa ada kualitas Unggul yg membuat perbedaan ketika api datang. Yaitu terbuat dari bahan/materi yg tahan api (panas), yaitu:
EMAS, PERAK DAN BATU PERMATA.
Mari kita selidiki sifat2 ketiga bahan/materi ini:
- Emas, sifatnya: Tahan karat, Logam mulia indah (Ezr.8:27, Yes.13:12), sangat mahal harganya, berkilau (Mzm.68:14), lentur (fleksibel), tidak gampang patah, sulit dilebur (tahan panas tinggi, sampai ribuan derajat celsius) (Kel.32:3-4, Ams.17:3, Za.13:9, 1 Ptr.1:7), dan merupakan perhiasan sorga (Why.21:18,21).
- Perak, sifatnya: Tahan karat, Logam mulia, sangat mahal harganya, lentur (fleksibel), tahan panas tinggi (Yeh.22:20-22, Ams. 17:3, Za.13:9), warnanya putih dan berkilauan (Why.68:14-15).
- Batu Permata, sifatnya: Tahan karat, Batu yg bercahaya (Yeh.28:14-16), sangat mahal harganya, tahan terhadap tekanan krn dlm proses pembuatannya maka permata harus digilas, digosok atau dipoles dgn ”mesin pengasah” secara berulangkali, setelah itu terlihatlah gemerlap dan kilau cahayanya. Permata ini juga merupakan perhiasan yg sgt berharga, juga ada di sorga (Why.21:11, 18-21).
Nah, rekan2 muda, perhatikan!Bhw ketiga bahan tsb di atas (emas, perak, batu permata) ini memiliki kesamaan, yaitu tahan tekanan/panas tinggi.
Contoh dari orang2 yg tahan diuji imannya: Henokh (Kej.5:22-24, Ibr.11:5), Yusuf (Kej.37 s/d 50), Paulus (2 Kor.4:8-10, 2 Kor. 6:4-10, 2 Kor.11:23-31, 2 Kor.12:10, Flp.4:11-13).
Jadi bahan2 ini (emas, perak
dan batu permata) adalah melambangkan orang2 percaya yg sudah teruji
iman dan perjalanan kekristenannya. Meskipun api
(pencobaan, ujian, penderitaan, kepahitan) datang…namun ia tetap tahan
diuji. Orang seperti ini juga memiliki pengajaran Alkitabiah dan
prinsip2 Firman yg sangat tinggi dan tahan ”diuji” kebenarannya oleh
manusia manapun.
Berapa banyak di antara kita
mengalami kegagalan, kehancuran dan kebinasaan karena kurang tahan uji
terhadap api pencobaan, api penderitaan, api ujian, api kepahitan hidup
ini: rumah tangga yg broken home, bunuh diri, menghujat nama Tuhan
karena kecewa atas hidup ini, melampiaskan diri ke pergaulan bebas di
klub2 malam, ke narkoba, ke seks bebas, pornografi dan minuman keras
karena kecewa terhadap diri sendiri dan orang disekelilingnya, membunuh
orang lain karena pacarnya/isterinya selingkuh dgn orang yg dibunuh,
menjatuhkan posisi temen kerja karena benci atau iri, menyontek di
kampus/sekolah waktu ujian, korupsi, dan banyak hal2 yg mengerikan
lainnya?! Rekan2 muda kristen, bagaimanakah kita membangun kehidupan
kita?! Renungkanlah.
Kehidupan yg tangguh dlm
perjalanan kekristenan adalah kehidupan yg tahan uji dalam api
pencobaaan, api penderitaan, api ujian, api kepahitan hidup. Inilah kehidupan yg dibangun di atas dasar Emas, Perak dan Permata.
Membangun di atas dasar Hikmat/Kepandaian/Kebijaksanaan
Itu sebabnya Alkitab berkata: ”Dengan
hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan
pengertian kamar2 diisi dengan bermacam-macam harta benda yg berharga
dan menarik” (Ams.24:3-4).
Rekan2 muda, apapun latar
belakang profesi/pekerjaan, pengalaman, apa yg kita miliki dan banggakan
itu semua tiada berarti jika kita tidak membangun hidup kita atas dasar
hikmat, kepandaian dan kebijaksanaan.
Berapa banyak di antara kita
mengalami kegagalan karena kurangnya hikmat/kepandaian/kebijaksanaan:
Putus kuliah, tidak naik kelas, rumah tangga yg broken home, beramtem
terus dgn pacar dan sahabat, mengalami kebangkkrutan finansial, usaha yg
gatot (gagal total) dan usaha yg gatal (gagal total) juga…hehehe?! Berapa banyak di antara kita yg mengalami hal ini?!
Tentunya ini menunjukkan
kepada kita tentang pentingnya suatu kerangka
pengetahuan/kepandaian/kebijaksanaan yg utuh, baik ttg Firman Tuhan
maupun pengetahuan dunia ini.
Sebagai contoh:
Kalo saudara ingin berhasil
dlm usaha/bisnis/wirausaha tentunya saudara pasti akan membaca
buku2/referensi dari pengalaman orang2 yg telah sukses dlm menjalankan
bisnis/usahanya. Kalo saudara ingin berhasil dalam studi/kuliah tentunya
saudara pasti akan membaca/mempelajari buku2 ttg ilmu pengetahuan yg
sesuai dgn pendidikan saudara. Kalo saudara ingin berhasil menjadi
seorang kekasih/pasangan hidup yg menjadi impian banyak lawan jenis maka
pasti saudara perlu membaca buku2 psikologi dan buku2 pengembangan diri
yg berhubungan dgn pacaran dan pernikahan. Dan diatas semuanya itu,
kalo saudara ingin menjadi orang yg menyenangkan hati Tuhan dan
menikmati hidup yg berhasil di dunia ini dan di sorga sorga, tentunya
saudara pasti harus membaca Alkitab/Firman Tuhan (Mzm.1:1-3, Yos.1:8,
Ul.28:1-14)
Intinya, semua harus
diletakkan pada porsinya secara seimbang. Itu sebabnya keberhasilan kita
pasti akan ditentukan dari seberapa banyak
hikmat/kepandaian/kebijaksanaan yg kita miliki untuk mengatasi masalah
hidup yg sedang diperhadapkan kepada kita masing2. Jadi, kehidupan yg
dibangun dgn benar adalah kehidupan yg dibangun diatas dasar
Hikmat/Kepandaian/Kebijaksanaan.
Membangun di atas dasar Iman yg Paling Suci
Itu sebabnya Yud.1:20 berkata: ”Akan
tetapi kamu, saudara2ku yg kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas
dasar imanmu yg paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.”
Rekan2 muda kristen, kita
perlu membangun kehidupan kekristenan kita di atas dasar iman kita yg
paling suci. Bagaimanakah kita mencapai iman kita di level yg paling
suci? Yaitu dengan menjaga kehidupan kita tetap suci/kudus dalam perilaku dan suci/kudus dalam ajaran/prinsip pengajaran Firman yg benar. Ini sangat penting dan yg terutama!
Mengapa kesucian/kekudusan
merupakan hal yg penting/terutama di dalam membangun kehidupan
kekristenan kita dlm mengikut Tuhan? Karena kesucian/kekudusan membawa
dampak besar, yaitu:
- Kesucian/Kekudusan membawa kita melihat kemuliaanNya (Mat.5:8, Yos.3:5, Kel.19:10-11)
- Kesucian/Kekudusan membuat kita dipermuliakan oleh Allah (2 Tim.2:21)
- Kesucian/Kekudusan membuat kita menerima kasihNya & kebaikanNya (Mzm.84:12, Dan.6:22-23)
- Kesucian/Kekudusan memperkenan kita menerima ”pakaian putih” dari Allah sbg penghargaan dan tanda kemenangan (Why.3:4)
- Kesucian/Kekudusan membawa kita merasakan kehadiran Tuhan berjalan bersama kita (Why.3:4)
- Kesucian/Kekudusan membuat nama kita tercatat dalam Kitab Kehidupan (Why.3:5, Why.20:11-15)
- Kesucian/Kekudusan membuat nama kita diakui dihadapan Allah & malaikatNya (Why.3:5)
- Kesucian/Kekudusan membuat kita tidak ”telanjang” dan ”memalukan” (Why.3:18)
- Kesucian/Kekudusan membuat kita layak naik ke gunung Tuhan dan berdiri di hadiratNya (Mzm.24:3-4)
- Kesucian/Kekudusan adalah jalan menuju kehidupan yg produktif/berbuah dan berhasil (Mzm.1:1-3)
Jadi, Allah sangat mengagumi orang yg mampu menjaga kehidupannya suci/kudus. Rahasia
kekuatan dan kemuliaan ”bangunan” rumah hidup kita hanya dapat terlihat
ketika kita menjadikan kesucian/kekudusan menjadi fondasi hidup kita.
Bagaimanakah dgn kehidupan kita?!..Itu kembali kepada diri kita
masing2.
Membangun dengan bekerjasama dengan Allah
Itu sebabnya Alkitab berkata: ”Jikalau bukan TUHAN yg membangun rumah, sia-sialah usaha orang yg membangunnya” (Mzm.127:1a)
Contoh:
a. Pembangunan Bahtera Nuh
Pembangunan Bahtera/kapal Nuh
itu berhasil karena ada petunjuk dan firman Allah (Kej.6:13-22, Kej.7
s/d 8). Jadi Nuh berhasil membuat bahteranya adalah karena dia membangun
bahteranya dgn bekerjasama dgn Allah
b. Pembangunan Tembok Yerusalem oleh Nehemia
Pembangunan tembok ini
berhasil dilakukan oleh Nehemia beserta rekan2 yg membantunya, karena
mereka dibantu oleh Allah (Itu sebabnya Neh.6:15-16 berkata: ”Maka selesailah tembok itu
pada tanggal 25 bulan edul, dalam waktu 52 hari. Ketika semua musuh
kami mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka
sangat kehilangan muka dan menjadi dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan BANTUAN ALLAH kami.”
Jadi, peran serta/kerjasama
dgn Allah membawa hasil yg luar biasa, yaitu keberhasilan. Itu sebabnya
sebagai orang percaya yg mengaku kristen, maka segala hidup kita perlu
dibangun dgn bekerjasama/mengikutsertakan Tuhan dalam setiap
permasalahan dan tantangan yg diperhadapkan kepada kita. Membangun hidup
Bekerjasama dgn Allah berarti kita berdoa terlebih dahulu bertanya
kepadaNya ttg apa yg akan kita rencanakan: karir, jodoh, masa depan,
pelayanan, hidup, keluarga, dll. Membangun hidup dgn bekerjasama dgn
Allah berarti kita juga menyisihkan (menyingkirkan) pertimbangan2 akal
logika/kepandaian kita demi menerima nasihat firmanNya yg akan memberi
jalan keluar melebihi apa yg dapat kita doakan, pikirkan dan minta.
Hidup ini penuh dgn
teka-teki, permasalahan dan pergumulan, maka satu2nya jalan untuk
mendapat jalan keluar/jawaban hanyalah dgn mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan kita kepada Tuhan sbg Gembala, penasihat yg ajaib, dan penuntun jalan, kebenaran dan sumber kehidupan kita (Yer.17:7-8, Mzm.23, Yoh.10:11-18, Yeh.34:14-16, Yes.9:5, Yoh.14:6).
Jadi, membangun kehidupan kita yg benar/baik adalah dgn bekerjasama/mengikutsertakan Tuhan dalam perencanaan dan hidup kita (Baca Yak.4:13-15). Inilah kehidupan kekristenan yg berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar